Sabtu, 09 Juni 2012

Kawah Gunung Tangkuban Parahu - Bandung – Jawa Barat 14 Maret 2009


Kesempatan kali ini adalah liburan yang merupakan perencanaan dari divisi kami yang merupakan media keakraban dan rasa syukur atas target yang tercapai.. pada jumat sore setelah sepulang bekerja, kami sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan perjalanan kami..  setelah lengkap kami pun berangkat.. menjelang malam..

Hari semakin malam kami masih berada di tol menuju bandung, ketika sedikit lagi kami mau keluar tol. Saya menghubungi kawan kami yang tinggal di bandung yang kebetulan ditugaskan di cabang bandung..
tempat peristirahatan di istana bunga
Akhirnya ada jawaban..  kawan kami di bandung itu mempersilahkan kami untuk tinggal sementara di rumahnya untuk menunggu pagi sebelum kami menuju tempat peristirahatan kami di lembang..

Mencari..alamatnya dan kami temukan juga perumahan yang kami cari.. kami turun dan sejenak beristirahat melepas lelah setelah berjam-jam diatas mobil.. waktu menunjukkan pukul 10.30 kawan kami di bandung menawarkan untuk menikmati suasana malam di bandung.. ahirnya kami memutuskan untuk berangkat..

Kami kemudian berkeliling kota bandung dan kami ditawarkan untuk mencoba makanan yang buka dan hanya ramai menjelang tengah malam.. tempat itu adalah kedai perkedel kentang .

tempat peristirahatan di istana bunga


Pertama saya mendengar saya cukup heran seperti apa ya?.. setelah tiba di lokasi ternyata ada di sebuah lokasi yang hampir mirip pool angkot plat hitam.. di sudut dekat pintu keluarnya ada sebuah kedai yang banyak di kerumini orang yang ingin menikmati perkedel ini ada bapak2, ibu2 dan yang paling dominan adalah anak muda yang sedang menikmati suasana malam di kota bandung.. setelah beberapa menit memesannya kami ahirnya menapat giliran untuk menikmatinya.. perkedel yang di goreng biasa mnggunakan wajan yang cukup besar dan minyak yan banyak dengan bahan bakarnya kayu.


Rasanya yang gurih nikmat dipadu dengan sambel ulegnya.. sungguh paduan yang serasi sekali..
Selesai sudah kami nikmati perkedel ini.. kami kemudian beranjak kembali ke rumah kawan kami tadi untuk beristirahat..

Pagi ahirnya menjelang kami lalu berkemas untuk pergi ke lokasi peristirahatan kami yang sudah kami pesan  sebelumnya.. dan kami meluncur .. segera menuju Istana Bunga.. lokasinya yang aman, nyaman..


Begitu tiba dilokasi langsung saja kami pilih2 kamar yang akan kami gunakan untuk beristirahat nantinya..
kawah gunung tangkuban parahu
Kami kemudian berkumpul kembali untuk persiapan kunjungan kami manuju kawasan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu..

Beriringan 5 buah mobil menuju lokasi wisata ini.. dan ahirnya sampai di depan pintu gerbang Lokasi wisata ini.. membayar karcis masuk kemudian kami menuju ke bukit dimana terlihat kawa gunung.. aspal jalannya sudah lumayan..

Beberapa saat terlihat lapangan parkir yang cukup luas, namun kami terus menjuju ke atas puncak bukit..

Ternyata diatas juga ada parkiran yang cukup luas..
keluar dari mobil kami bersiap untuk berfoto2
pusat jajanan areal kawah
setelah selesai berfoto2, saya lanjutkan dengan shalat ashar karena waktunya sudah tiba..

posisi tempatnya yang tinggi menyorot jelas kearah kawah yang sangat dalam menambah indah kecantikan alam ini… seakan ingin berlama-lama menikmati udaranya yang sangat dingin..

setelah sekian lama kami menikmati suasana tersebut kamipun bermaksud untuk melanjutkan perjalanankami ke lokasi wisata selanjutnya seperti apa yang telah kami rencanakan sebelumnya..
pemandian air panas.. perjalanan berlanjut.. setelah tiba di lokasi pemandian air panasnya kami pun masuk dengan tiket masuk seharga Rp. 20.000,-

tidak menyesal ternyata sesuai dengan harganya ternyata tempatnya yang menarik artistik dan buka hingga malam hari.. seru.. kamar salinnya juga menarik dan nyaman..
setelah terkesan dengan kehangatan air panas alami d susana malam yang dingin kami pun bersiap untuk pulang kembali ke penginapan istana bunga..

ditengah perjalanan kami membeli tahu khas daerah tersebut dengan kemasan modern ‘tahu stop!’ J
mungkin konsepnya terdengar seperti milik salah satu resto waralaba..   tanpa harus turun dari kendaraan kami bisa membeli tahu khas bandung ini.. sepulang dari situ kami segera pulang ke villa..

malam kami hidupkan dengan pesta di kebun dengan berbagai masakan yang dipanggang dan sudah di beri bumbu, seperti daging, udang, sosis, ikan, tidak ketinggalan jagung bakar… sambil berkaroke
lelah dengan kegiatan seharian akhirnya kami beristirahat karena keesokan paginya harinya harus kami lanjutkan perjalanan ke kebun strawberry..

pagi hari matahari semakin tinggi jam 9 pagi.. kami segera bersiap untuk perjalanan berikutnya.. tidak jauh dari lokasi penginapan ternyata ada kebun strawberry milik salah satu klien kerja kantor kami.. beliau mempersilahkan kami untuk berkunjung.. menurut beliau hasil buah strawberry yang dipanen di kebun tersebut dikemas dan di masukkan outlet2 dari salah satu swalayan buah yang cukup ternama di Jakarta..

ternyata tempatnya yang berada di sisi sebuah bukit menjadikan tempat tersebut menarik untuk dijadikan objek foto kami.. dan ternyata ditempat tersebut juga terdapat kandang tempat memelihara rusa..

setelah kami puas dengan lokasi kebun strawberry kami bersiap dan berkemas untuk kembali ke Jakarta.. dan sebelumnya kami mampir disalah satu kebun strawberry yang didalamnya menyediakan berbagai panganan hasil kebun strawberry, seperti selai, yogurt, dan ice cream dengan berbagai macam jenis dan rasa..

demikian perjalan kami di lembang.. mungkin bisa menginspirasi anda untuk datang dan ikut menikmatinya… terimakasih…..




Perjalanan malam ke Puncak 15 Oktober 2010



Setelah seharian bekerja dan cukup penat dengan situasi  kantor yang kian hari kian sibuk.. seperti biasanya kami mulai omong2 kosong.. “bagaimana nih… udah lama nih kita gak jalan2.. kemana yah enaknya..”  pancing ku ke kawan2  departemen ku .. IT yang saat lagi pada sibuk ngutak-ngatik script ..
Ternyata pancingan ku disambut sama anak2.. “Yuk..yuk..” kata Managerku..  yang lainpun seperti mengiyakan.. dan mulai membahas.. beberapa tempat yang dirasa asik buat ngelepas penat… ternyata tujuannya semakin mengarah ke… ‘Puncak..’ Xixixi.. apalagi disambut oleh si Om Bos.. (sebutan untuk manager IT kami.) yang mulai menawarkan untuk menginap di Villa milik tantenya.. yang ujung2nya.. pasti gratis nih.. hehehe…
Beberapa hari kemudian Villa pun positif di Booked untuk hari Jumat Sabtu.. karena menurut Om Bos.. Untuk saat itu.. keluarga tantenya itu lagi gak ada acara nginep ke Puncak nih.. hmm… asik deh… Bakal Kesampean nih Jalan-jalan ke Puncak.. Asiiik..
Jumat sudah menunjukan jam 5 sore itu.. kami semakin sibuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang masih belum tuntas.. akhirnya.. selesai sudah.. kamipun keluar sebentar untuk Berbelanja sedikit keperluan untuk Cemilan malem kalo udah sampe puncak.. hehe.. tetep urusan perut lagi nih.. J
Tepat jam 8 kami pun berangkat.. sebagian menggunakan motor.. sedangkan sisanya naik Mobil Om Bos.. kami pun janjian di Sari Kuring Puncak untuk lokasi pertemuan dan peristirahatan sementara sambil menikmati hidangan makan malam di Puncak.. 

Beberapa jam kemudian kami Pengendara Motor sudah tiba terlebih dahulu di lokasi.. ternyata team yg menggunakan mobil terhambat kemacetan.. setelah beberapa jam  menunggu di Lokasi.. ternyata Restoran yang kami harap bisa jadi tempat kami untuk santap malam bersiap untuk Tutup.. 

Beberapa saat  kemudian kawan2 yang menggunakan Mobil pun tiba di lokasi pertemuan.. kamipun konvoi sambil mencari tempat makan.. yang akhirnya jatuh pilihan ke.. Restoran Padang.. hmm.. lumayanlah.. untuk melepas rasa lapar kami setelah pulang kerja dan menempuh perjalanan… Setelah kami selesai santap malam dengan berbagai menu khas masakan padang… akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke arah Puncak Pass..
Setelah kami tiba di Puncak Pass… kami pun beristrahat di sebuah warung kopi.. sambil menikmati hangatnya bandrek kopi maupun susu.. kami pun mencicipi jagung bakarnya… sambil melepas lelah dengan bersenda gurau.. kami menunggu beberapa kawan kami yang lain yang belum tiba di lokasi pertemuan kedua ini… 

Tidak terasa.. udara dingin sejuk dan suasana yang hangat tidak menampakkan bahwa saat itu waktu sudah menunjukan pukul 2.00 wib dinihari.. setelah beberapa kawan yang kami tunggu lengkap.. dan selesai menikmati indahnya perbukitan Puncak pass dengan warna warni cahaya lampu di lereng2 bukit menambah indah pemandangan malam dari lokasi pos polisi puncak pass.

Kamipun melanjutkan perjalanan kami ke arah ciloto dengan tujuan akhir kami di villa Green Hill. Setelah menempuh perjalanan akhirnya kami pun tiba di Villa.. suasana sunyi villa benar2 memberikan sensasi yang berbeda.. benar2 seperti lepas dari rutinitas.. relax.. setelah sampai di villa.. sebelum kami tidur.. kamipun membuka beberapa cemilan yang sudah kami siapkan sebelum berangkat.. sambil menikmati film komedi legendaris Warkop DKI… tidak terasa.. suara canda serta tawa menarik kita semakin pagi.. waktu menunjukan pukul 4 pagi.. kami pun satu2 tertidur..
Waktu seperti berlari.. pukul menunjukan pukul 6 pagi hari.. beberapa kawan masih menikmati kantuk yang masih belum terbalaskan.. sebagian dari kami keluar untuk sekedar berolahraga.. dan mencari sarapan pagi.. kami berkumpul di sport house perumahan.. kamipun menikmati hangat dan lezatnya semangkuk bubur ayam cianjur.. hmmm.. luar biasa.. ini kali kedua saya menikmati bubur ayam nikmat.. kali pertama saya menikmati bubur seperti ini waktu saya dan kawan2 kantor lama saya di perjalanan sejenis menikmati suasana di cibodas...
Setelah itu kami pun melanjutkan dengan berjalan sehat menyusuri komplek villa tersebut dengan kesejukan suasana.. pepohonan.. dan aktivitas pagi warga desa di sekitar komplek villa.. yang tidak pernah di temui di jakarta.. menyiram kebun sawi.. kol.. 

Kami melanjutkan dengan renang pagi di kolam komplek villa tsb.. hmmm… dingin air pertama kali kita masuk ke dalam kolam seperti ada jarum2 menusuk kulit hingga ke tulang.. dingin sekali.. tapi setelah beberapa saat di dalam kolam sudah tidak terasa lagi..

Pagi itu kami lanjutkan dengan berkunjung ke kota bunga puncak.. dengan pemandangan sangat asri.. dengan akses menuju ke lokasi yang masih sangat alami.. kiri jalan jurang dengan struktur jalan berbukit memaksa kita untuk sangat berhati2 dalam mengendarai mobil maupun motor.. tibalah kami di Kota Bunga Puncak.. Villa perumahan dengan tema arsitektur rumah beberapa negara.. little venice.. kami tiba untuk menikmati miniatur lokasi2 wisata dunia.. seperti patung singa yang mirip dengan yang ada di Singapura.. atau Big Ben dri Inggris.. ukiran tebing  wajah presiden amerika dari amerika.. dan masih banyak lagi.. 

selesai perjalanan itu kami kembali ke Villa yang sebelumnya kami makan siang di sebuah restoran chinesse food yang cukup dikenal orang jakarta karena terlihat dari pengunjungnya yang cukup banyak. Menyajikan makanan khas chinesse.. seperti bakmi goreng seafood.. tumis kangkung.. udang madu.. Fu yung hai.. dan masih banyak lagi.. dengan rasa bumbu yang sangat kuat sebagai ciri khas masakan cina.. kami pun tiba di Villa lagi untuk istrahat sejenak.. merapihkan Villa seperti sebelumnya.. dan Packing untuk siap2 kembali ke jakarta.. Demikian sekelumit cerita perjalanan malam hari di Puncak, Green Hill dan Kota bunga Puncak.. semoga menjadi inspirasi untuk perjalanan berikutnya..

Selasa, 05 Juni 2012

Masjid Atta’awun Puncak - Jawa Barat.. 23 mei 2009




Perjalanan saya kali ini ke Masjid Atta’awun Puncak.. pada sabtu 23 mei 2009

ketika libur sabtu.. pikran penat pekerjaan kator seminggu mendorong saya untuk ber-refreshing… tanpa perencanaan sebelumnya saya langsung saja berkemas untuk jalan2 saya kali ini..

setelah menyiapkan motor langsung saja saya berangkat…
selama perjalanan saya mampir beberapa kali untuk mengisi bensin dan sedikit cemilan untuk di jalan..

setelah sampai di kota bogor saya melanjutkannya ke arah tajur… sepanjang jalannya banyak sekali toko2 tas… yang memang mencirikan daerah ini sebagai salah satu daerah yang memproduksi tas2 yang secara tampilan maupun kwalitas tidak kalah dengan produksi luar maupun tas2 yang di jual di mal2 di Jakarta..

terus saya beranjak naik terus.. semakin banyak warung2 kecil sepanjang jalan yang menjajakan pernak-pernik makanan kecil yang sering di beli oleh wisatawan2 yang berkunjung ke bogor maupun puncak..

Peyem(tape singkong yang di gantung), kerupuk pasir, moci, manisan buah2an, tempe goreng, pisang sale, dan masih banyak lagi jajanan panganan2 kecil yang menggoda untuk di beli..

Halaman masjid dengan sungai buatan .. sisi depan Balkon Masjid..

Melewati itu semua kemudian saya mampir di salah satu tempat didepan sebuah gallery seorang bapak tua yang sedang melayani pembeli dengan gerobak gendongnya.. Laksa.. salah satu panganan khas kota bogor.. yang isinya terdiri dari lontong dicampur mie dan ditambahkan toge(kecambah) yang sebelumnya di masak di sebuah baki kaleng berisi air yang dipanaskan menggunakan kayu bakar…

setelah semua isi diracik.. kemudian disiram dengan tauco yang sudah diolah.. rasa togenya yang segar dan lontongnya yang mengenyangkan serta rasa tauco yang unik dan khas.. sungguh sebuah perpaduan rasa yang menarik..

Selesai mencicipi salah satu makanan khas bogor ini saya berlanjut meneruskan perjalanan saya ke atas (menuju puncak), memasuki daerah ciawi terus keatas semakin jelas udaranya terasa semakin segar dan udaranya yang dingin mulai menusuk2 kulit.. villa2 bertebaran banyak sekali di daerah ini.. saya menyusuri jalan raya puncak..

parkiran masjid Atta’awun.

Setelah 45km dari kota bogor walaupun keadaan sepanjang jalan agak macet tapi tidak untuk kendaraan roda dua.. banyak juga warga Jakarta (kendaraan ber plat nomor polisi berawalan B) yang melintas menuju arah puncak.. semakin keatas semakin banyak kebun2 the yang terhampar di bukit2 yang bertebaran di sekitar gunung mas puncak ini..

Para penggemar paralayang dan penerjun payung yang melompat dari bukit sedang beraksi diudara semakin menyemarakkan suasana puncak, sementara di sisi lain gunung mas ada sekelompok siswa smp yang sedang berjalan berkelompok menyusuri kebun teh menikmati suasana cerah pagi itu..

sesaat kemudian saya mendapatkan sebuah Masjid yang megah dengan parkiran yang cukup luas.. tanpa berpikir panjang langsung saya belokkan kendaraan saya untuk memasuki areal parkir Masjid Atta’awun.. banyak sekali disekitarnya pedagang2 yang mencari nafkah di sini..

setelah yakin kendaraan saya sudah terkunci dengan benar.. langsung saya segera menaiki tangga masjid karena posisi masjid yang berada di posisi yang tinggi..

balkon Masjid
tidak lama kemudia terdengar suara ajan berkumandang saya segera mempersiapkan diri untuk shalat zuhur.. penitipan barang dengan infak seadanya bias dimasukan dalam kotak amal..

udara yang sangat dingin dan air wudhu yang seperti air es sangat mendukung suasana.. setelah shalat ternyata hujan rintik2.. ahirnya saya menunggu hujan berhenti sambil memperhatikan bangunan masjid yang sangat menarik seolah dikonsep selain berfungsi sebagai tempat beribadah juga sebagai tempat wisata.. dengan arsitektur yang unik dengan tiang2 di sisi depan masjid selain untuk lampur tiangnya yang besar kokoh dan bentuk serta corak warnanya sangat menaik..

gerbang Masjid Atta'awun
segelas the hangat dan sepiring nasi gorerng ternyata menjadi pilihan saya ketika saya merasakan hujan turun semakin deras.. ternyata.. makanan sudah selesai namun hujan tak kunjung jua reda.. sudah ahirnya saya mencoba menunggu hujan berhenti di salah satu warung dari puluhan warung yang berjejer di sekitar lapangan parkir masjid ini..

udara dingin.. hujan deras.. membawa saya kea lam tidur… ternyata tanpa sadar saya ketiduran di kursi  warung tempat saya nge-teh..  jualan keliling seperti gemblong (kue dari ketan berbalut gula merah), kue moci, tahu sumedang yang gurih.. dan banyak lagi, yang mana beberapa kali menawarkan kepada saya seolah menyadarkan saya untuk segera bangun.. he..he.. ternyata saya kecapean dan ketiduran..

tak lama kemudian hujan semakin mereda.. namun sudah terdengar suara adzan Ashar… ternyata tanpa terasa sudah waktu Shalat Ashar.. segera saya beranjak untuk melakukan kewajiban saya.. setelah itu kembali saya duduk2 di balkon masjid menikmati pemandangan…

beberapa menit berlalu.. akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta.. saya berkemas.. merapihkan motor dan bersiap2 untuk segera pulang.. karena melihat keadaan langit saat itu sangat memungkinkan sekali hujan akan bertahan lama..
setelah membayar uang parkir yang pada saat itu satu jam pertama seharga Rp. 2.000,- jam berikutnya Rp. 1.000,- jadi total parkir saya selama 4 jam sebesar Rp. 5.000,- saya segera berlalu menuruni bukit.. terus menuju arah bogor.. tak lupa mampir sebentar di salah satu kios oleh –oleh yang terdapat banyak sekali sepanjang jalan Raya Puncak ini..
pemandangan sekitar masjid
Demikian kesan saya berkunjung ke Masjid Atta’awun kali ini mudah2an dapat menjadi referensi sebagai salah satu pilihan tempat wisata yang bias anda kunjungi bersama kawan atau keluarga…

Jumat, 18 Februari 2011

Telaga Sarangan Madiun - Jawa Timur 13 Februari 2011

Perjalanan kali ini bermula saat saya harus menghadiri pernikahan adik sepupu saya di Solo.. setelah acara pernikahan sudah selesai, saya langsung mengatur waktu setelah perjalanan saya ke Tawangmangu untuk menikmati indahnya Air terjun ‘Gerojogan Sewu’, perjalanan saya ke sasaran berikutnya… ‘Telaga Sarangan’..
 Minggu Pagi 13 Februari 2011 itu saya bangun jam 6.30wib.. kesiangan.. Maklum malamnya habis jalan-jalan menikmati kuliner Solo di daerah Manahan dan Kota Barat Solo.. nyari makanan favorit saya ‘Cap Jay’ makanan sejenis Cap Cay tapi dengan bumbu dan ada pembedanya yaitu potongan tepung olahan berbumbu yang dipotong2 kecil.. dilanjutkan dengan Wedang Ronde untuk menghangatkan badan… hmm…

lho kok jadi ngomong makanan.. sory.. sory xixixi J
Jadi gitu setelah saya bersiap2 akhirnya saya beranjak dari rumah kosan sekitar jam 7.00wib.. naik becak dari Desa Sumber ke Terminal Tirtonadi dengan Ongkos Rp. 10.000,- setelah sampai di Terminal Tirtonadi Solo.. saya langsung bergegas naik ke salah satu Bus dengan Trayek ‘Solo – Tawangmangu’ dengan Biaya Rp. 8.000,- akhirnya saya bisa menuju Tawangmangu sambil menikmati Pemandangan yang Luar biasa Segar sepanjang jalannya..
Perjalanan selama kurang lebih 2 Jam akhirnya saya pun tiba di teminal Tawangmangu.. Daerah yang terkenal dengan Air terjunnya ‘Gerojogan Sewu’

Setelah bertanya Kendaraan yang harus saya naiki untuk menuju Telaga Sarangan Madiun, supir2 di terminal saya pun ditunjukan untuk menaiki salah satu Kendaraan L300 berplat Mobil Hitam. Ternyata itupun tidak langsung berangkat.. maklum dengan Jaraknya yang lumayan dan penumpang yang jarang.. memaksa menunggu Agar kendaraan Penuh.. sekitar 13 orang.. begitu kata orang-orang yang juga menumpang mobil tersebut karena memang mereka sering dihadapkan dengan keadaan tersebut..
Malkum.. sebagian besar Penduduk Tawangmangu berprofesi sebagai Petani sayur..


Dengan daerahnya yang dingin memang sangat mendukung untuk tanaman sayur seperti Sawi, Daun bawang, wortel, dll tanaman yang hanya bisa hidup di suhu yang rendah..
Setelah setengah jam menunggu akhirnya ada serombongan anak muda yang dari pakaian dan gaya bahasanya bisa dipastikan mereka rombongan pencinta alam dari Jakarta yang ingin naik gunung Lawu.. yang memang merupakan sebuah kebanggaan sebagian besar Pemanjat gunung untuk menaiki ‘Gunung Lawu’.









 Perjalanan Mobilpun berlangsung.. satu persatu penumpang Kendaraan turun di jalan sampai saatnya penumpang terakhir sebelum saya turun.. rombongan Pemanjat gunung tadi.. mereka turun di daerah ‘Cemoro Sewu’ yang merupakan pintu gerbang masuk para Pencinta Alam untuk menaiki Gunung Lawu.. dan juga perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

dari situ Supir pun bertanya apakah saya ingin melanjutkan dengan tambahan uang diluar dari biasa, karena tidak ada penumpang selain saya. Sementara sangat jarang Angkutan yang sampai ke Sarangan.. jarak yang masih harus di tempuh sekitar 6 km lagi.. akhirnya saya putuskan untuk menambah ongkos diluar dari biasanya seharusnya saya membayar Rp. 14.000,- ini saya dikenakan sebesar Rp. 40.000,- untuk sekali jalan dan saya minta untuk menunggu nantinya sekitar satu Jam untuk melihat2 Sarangan dan menghilangkan penasaran tentang Sejuk dan Indahnya Telaga sarangan.. yang setelah itu kembali dengan Kendaraan yang sama dan menambahkan ongkos Rp.40.000,- lagi jadi total Rp. 80.000,-.


  
Menurut Supir ini sudah murah1.. biasanya jika ada Wisatawan dari Terminal Tawangmangu yang ingin ke sarangan dalam jumlah banyak Harga carteran Mobil Rp. 250.000,- Pulang pergi dan ditunggu.
Untuk Harga tiket masuk Telaga Sarangan ini sendiri hanya sebesar Rp. 5.000,- (sudah termasuk Asuransi Jiwa).

Ternyata Ongkos yang saya keluarkan memang sebanding dengan kepuasan saya setelah tiba di lokasi ‘Telaga Sarangan’ yang terletak di daerah Madiun – Jawa timur ini..
Pemandangan Luar biasa indah.. udaranya yang sejuk sekitar 18o C – 22o C dan suguhan Kuliner beragam dan Dagangan Oleh2 yang Banyak juga dilengkapi Berbagai Fasilitas Penginapan.. mulai dari Hotel sampai dengan penginapan.. jika ada yang gemar menunggangi kuda warga juga ada yang menyewakannya.. ataupun jika anda ingin sedikit menguji Adrenalin anda.. anda bisa menyewa Speed Boat.. hanya Rp. 4.000,- saja per Orang
Setelah Puas berkeliling Area Wisata tsb saya pun coba mencicipi Hidangan yang ditawarkan pedagang lesehan setempat.. Hanya dengan Rp. 11.000,- saya sudah bisa menikmati Sate Ayam sepuluh tusuk, kerupuk khas daerah tsb, dan Secangkir Jahe manis.. yang sangat menyegarkan.. hmm… Pasti penasaran masih banyak Kuliner yang ditawarkan disini misalnya Pecel Khas Madiun yang harganya sangat murah dan Nikmat, dan oleh2nya yang.. hmm.. ueeeenak… J ada kripik tahu yang bisa saya referensikan disini.. rasanya luarbiasa enak dan gurih..
 

Perjalanan akhirnya saya sudahi dengan menuju area parker mobil dimana Kendaraan yang mengantar saya menunggu.. sambil sebelumnya tidak lupa membeli sedikit oleh-oleh untuk kawan kantor dan keluarga..
Akhirnya Mobilpun beranjak menjauh menuju Terminal Awal saya berangkat tadi ‘Tawangmangu’.
Memang benar apa kata Pak Supir ini ternyata memang sepanjang jalan sangat sepi kendaraan yang melintas hanya mobil pribadi dan kendaraan Carteran saja.
Bersyukur Akhirnya saya bisa kembali dengan Selamat di Kota Solo Pukul 16.00 dan saya langsung menuju ke Kraton untuk melihat acara ‘Sekaten 2011’ yang merupakan acara tahunan Kota solo yang diadakan Pihak di Keraton Solo sebagai pesta rakyat..

 
Acara ini banyak di banjiri pengunjung yang selain Masyarakat kota juga ada Wisatawan yang kebetulan ada di kota solo maupun Warga Desa Pinggiran Solo yang sengaja datang. Banyak Warga yang datang dari Desa ini berusia lanjut karena banyak yang masih percaya diantara mereka bahwa dengan datang ke acara tersebut akan mendatangkan berkah dan rejeki.. begitu cerita masyarakat setempat yang sejak dahulu sudah turun temurun..
Pukul 17.00wib akhirnya saya kembali ke kosan untuk bersiap untuk Istirahat.. Demikian perjalanan saya kali ini semoga menjadi Inspirasi untuk anda dan Perjalanan saya selanjutnya.. 


Senin, 10 Januari 2011

Gunung Parakan Salak Sukabumi

Sore itu (Jumat, 24 September 2010) saya bersama kawan2 kantor lama saya sudah sepakat untuk jalan2 ke Rumah kawan saya di Sukabumi. Tepat Pukul 20.00 WIB kami bersiap untuk Meluncur dengan Kuda besi masing-masing (Motor).

Beranjak dari Bilangan sudirman Jakarta dengan laju motor santai kami Menuju ke Arah Bogor dengan beberapa kali Mampir untuk persiapan bahan Bakar dan menunggu kawan di beberapa tempat janji untuk bertemu. Melewati Mampang, Ragunan, langsung ke Depok. Dari Depok Lama kita menuju Bogor menuju Ciawi. Sekitar Pukul 10.30 Wib kami baru tiba di dekat Pintu Tol Ciawi dan kami bersiap untuk Belok Kanan menuju Arah Sukabumi.  

Setelah sekian lama perjalanan kami berhenti Istirahat Pukul 23.30 sambil menunggu kawan kami yang sudah janjian untuk bertemu di salah satu Mini market pinggir jalan. Cukup lama kami menghabiskan waktu menunggu ditempat ini. Sambil menunggu gerimis berhenti. Baru sekitar Pukul 01.00 Wib kami siap lagi untuk melanjutkan perjalanan yang masih Cukup Panjang.

Sekitar Pukul 02.00 kami tiba di daerah Parung Kuda Sukabumi kami menunggu beberapa saat dulu untuk menunggu kawan kami yang sedang mencari kawan kami yang lain yang nyasar jalan, setelah lengkap kami lanjutkan perjalanan. Jam tangan menunjukkan Pukul 02.30 Wib kami masih di tengah jalan dengan situasi jalan yang sangat gelap, banyak lubang, Udara yang dingin dan ditemani kabut yang cukup tebal menemani dengan Kiri dan kanan jalan kebun dan Pohon-pohon cukup besar.

Sekitar Pukul 03.20 Wib kami akhirnya tiba di tempat tujuan. Untuk menuju Rumah kami tersebut, kami harus melewati jalan dengan lebar hanya untuk satu motor. Kiri kanannya rumah dan kolam ikan.. terasa benar suasana desa-nya. Setelah Sampai di Rumahnya kami mulai Istirahat dengan sajian Makan Malam yang menurut kami lebih pantas untuk di sebut sahur J. Sajian Kopi/Teh Manis, Nasi Ikan Mas Goreng, Sayur Asem, dan beberapa menu tambahan menemani kami menjelang Pagi itu dimana Waktu menunjukan Pukul 3.50Wib. Setelah lelah bercerita tentang kisah sepanjang perjalanan tadi kami pun satu persatu mulai kelelahan dan terlelap dengan posisi seadanya beralaskan Tikar, karpet maupun kasur tipis. Bahkan ada beberapa dari kami yang tidur di Teras rumah yang didepannya terdapat kolam Ikan sepanjang area depan rumahnya. 


Baru beberapa menit terasa kami meluruskan Punggung kami masing2. Suara Adzan Subuhpun membangunkan saya untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslim untuk Shalat Subuh yang kebetulan Mushola terletak hanya 10meter depan Rumah.

Langit perlahan menampakkan cahayanya memaksa kakiku untuk menikuti keinginan Hatiku untuk menikmati indah dan segarnya suasana kaki gunung Parakan Salak tersebut. Setelah berjalan cukup lumayan saya coba untuk menikmati godaan kuliner Pagi di dinginnya Sukabumi. Menurutku Bubur Sukabumi adalah pilihan yang paling tepat untuk suasana perut yang cukup meronta karena dinginnya udara saat itu. 


Cukuplah bagi kawan2 yang masih terlelap pagi itu saya bawakan Oleh2 sekantong Gorengan Singkong, Ubi, Pisang dan Risol.. untuk menggelitik hidung dan perut mereka.

Pagi itu Pukul 7.30 kami semua sudah Bangun dan bersiap untuk jalan Pagi dan Hunting Foto di Suasana desa, dan kebun yang sejuk. Dengan menggunakan Kaos dan celana Pendek berbekal tas untuk Handphone, Camera, dan sebotol kecil air minum kami memulai perjalanan Berikutnya, menyusuri Bukit-bukit kecil sepanjang kaki gunung Parakan Salak.

Sekitar 20 menit perjalanan kamipun menemui Bukit-bukit Indah yang bermahkotakan hamparan kebun Teh diatasnya.. sungguh suasana yang menggoda Hati untuk selalu beryukur.. 


Setelah beberapa kilo meter kami lalui akhirnya kami bertemu sungai yang jernih, kami bermaksud untuk menyebranginya namun sebelumnya tidak lupa beberapa dari kami berfoto ria..

Setelah berjalan kembali dan akhirnya kami tiba di suatu tempat yang jalan agak menurun. Ternyata jalan tersebut menyuguhkan kita lagi dengan suasana sungai yang kali ini ditemani air terjun kecil yang di beberapa tempat di bagian sungai ada tempat yang dalam. Suasana ini ternyata yang dicari kawan2 dimana mereka tanpa berpikir panjang langsung membuka baju untuk selanjutnya langsung terjun ke air sungai yang dingin dan jernih itu.


Cukup lama kami menikmati Suasana mandi bersama ini yang kemudian diingatkan perut kami masing-masing bahwa saat itu matahari sudah tinggi dan waktunya untuk memanjakan perut.. J tanpa kami sangka ternyata tuan rumah yang baik sudah mempersiapkan semuanya sejak kami berjalan, mereka tidak lama setelah selesai berenang di sungai dua buah kardus bekas mie instant yang berisi bungkusan2 berisi nasi lengkap dengan ayam baker khas sukabumi bersama lalapan siap menanti kami untuk menjemput. Tidak lupa juga pencuci mulutnya berupa pisang mas beberapa sisir yang sepertinya baru dipisahkan dari tandannya. 



Kawan2 yang dari tadi sudah lelah berjalan lalu berenang dan sudah lapar langsung menyerbu setiap bungkusan yang sudah tersedia. Setelah makan selesai kamipun mengumpulkan Sampah sisa makanan dan bungkusannya untuk dibawa kembali turun agar kebersihan alam sekitar sungai tetap terjaga.


Ketika kami kembali.. setengah perjalanan setelah melewati sungai, kebun, dan sawah kami bertemu jalan selebar satu mobil truk dengan jalan batu2. disana sudah menunggu Paman kawan kami (tuan rumah)dengan mobil jip-nya. Dua kali pengambilan akhirnya kami semua sampai semua di rumahnya.

Setelah dua malam kami menginap dan menikmati suasana pedesaan, pada hari minggu Pagi kamipun bersiap untuk Pulang kerumah Masing2 dengan Motor kami masing2..

Sabtu, 27 Juni 2009

Situ Patenggang Ciwidey Bandung – Jawa Barat 6 Des 2008

Melanjutkan perjalanan kami dari Kawah Putih berikut kami kemudian berlanjut ke lokasi wisata Situ Patenggang.. kali ini langit mulai redup.. entah karena habis hujan ataukah memang sudah terlalu sore.. saat itu waktu menunjukan pukul 16.30 wib
Melewati banyak sekali kebun teh.. menggoda kami juga untuk berfoto.. tanpa ragu.. mobil kami pinggirkan sejenak dan langsung mengambil posisi masing2 sambil mengeluarkan kamera masing2

Tak jauh dari Kawah putih gerbang Situ Patenggang sudah terlihat.. setelah membayar karcis kami langsung memasuki areal Situ patenggang..

Pesona Situ atau danau ini sungguh memikat.. dikelilingi oleh kebun teh seolah perhiasan yang sangatlah serasi dengan obyek utamanya.. Situ Patenggang

Menuruni bukit akhirnya sampai di areal parkir Situ..
Ketika turun dari kendaraan kami di sambut oleh gerimis halus yang semakin banyak..

Kami coba untuk mencari tempat berteduh terdekat.. warung kopi adalah tempat yang paling tepat menurut saya.. duduk sambil menikmati pemandangan pinggir situ yang terlihat sangat jelas, ditemani kopi manis dan pisang goreng yang masih hangat.. pass banget dengan suasananya.. rasanya ingin terus berlama-lama di tempat itu.. namun mengingat jam sudah lewat waktu shalat ashar dan hujan sudah mulai reda..
Saya pun beranjak untuk menunaikan shalat.. dengan mencari dan bertanya ahirnya saya temukan juga mushalla.. wudhu dengan air yang sangat dingin seperti mencuci tangan dengan air es.. dingiiin sekali..

Shalat ashar selesai saya berjalan mencari kawan2 yang lain yang ternyata sedang membeli oleh2 di kios2 sekitar tepi danau..

Setelah bertemu kamipun mencoba menyusuri tepian danau.. sempat berpikir untuk menyewa perahu untuk berkeliling situ dan menyebrang ke dataran di tengah danau.. yang ternyata menurut orang sekitar ada cerita legendanya..

Namun kami rasa hari sudah mulai hampir gelap.. tidak enak rasanya berkeliling danau dalam keadaan gelap.. ahirnya kami memutuskan untuk sejenak menikmati terbenamnya matahari dan juga mengambil gambar2 obyek2 yang menarik..
Setelah puas berfoto kami sepakat untuk kembali ke villa Karena keadaan yang sudah mulai gelap dan kondisi badan kami yang agak lelah setelah perjalanan dari Jakarta dan langsung menuju lokasi2 wisata..
Setibanya kami di villa langsung kami cari tempat masing2 untuk melepas lelah ataupun ada yang duduk sambil ngobrol..
Demikian.. anda penasaran..? mungkin anda bisa mencobanya sendiri..