Sabtu, 09 Juni 2012

Kawah Gunung Tangkuban Parahu - Bandung – Jawa Barat 14 Maret 2009


Kesempatan kali ini adalah liburan yang merupakan perencanaan dari divisi kami yang merupakan media keakraban dan rasa syukur atas target yang tercapai.. pada jumat sore setelah sepulang bekerja, kami sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan perjalanan kami..  setelah lengkap kami pun berangkat.. menjelang malam..

Hari semakin malam kami masih berada di tol menuju bandung, ketika sedikit lagi kami mau keluar tol. Saya menghubungi kawan kami yang tinggal di bandung yang kebetulan ditugaskan di cabang bandung..
tempat peristirahatan di istana bunga
Akhirnya ada jawaban..  kawan kami di bandung itu mempersilahkan kami untuk tinggal sementara di rumahnya untuk menunggu pagi sebelum kami menuju tempat peristirahatan kami di lembang..

Mencari..alamatnya dan kami temukan juga perumahan yang kami cari.. kami turun dan sejenak beristirahat melepas lelah setelah berjam-jam diatas mobil.. waktu menunjukkan pukul 10.30 kawan kami di bandung menawarkan untuk menikmati suasana malam di bandung.. ahirnya kami memutuskan untuk berangkat..

Kami kemudian berkeliling kota bandung dan kami ditawarkan untuk mencoba makanan yang buka dan hanya ramai menjelang tengah malam.. tempat itu adalah kedai perkedel kentang .

tempat peristirahatan di istana bunga


Pertama saya mendengar saya cukup heran seperti apa ya?.. setelah tiba di lokasi ternyata ada di sebuah lokasi yang hampir mirip pool angkot plat hitam.. di sudut dekat pintu keluarnya ada sebuah kedai yang banyak di kerumini orang yang ingin menikmati perkedel ini ada bapak2, ibu2 dan yang paling dominan adalah anak muda yang sedang menikmati suasana malam di kota bandung.. setelah beberapa menit memesannya kami ahirnya menapat giliran untuk menikmatinya.. perkedel yang di goreng biasa mnggunakan wajan yang cukup besar dan minyak yan banyak dengan bahan bakarnya kayu.


Rasanya yang gurih nikmat dipadu dengan sambel ulegnya.. sungguh paduan yang serasi sekali..
Selesai sudah kami nikmati perkedel ini.. kami kemudian beranjak kembali ke rumah kawan kami tadi untuk beristirahat..

Pagi ahirnya menjelang kami lalu berkemas untuk pergi ke lokasi peristirahatan kami yang sudah kami pesan  sebelumnya.. dan kami meluncur .. segera menuju Istana Bunga.. lokasinya yang aman, nyaman..


Begitu tiba dilokasi langsung saja kami pilih2 kamar yang akan kami gunakan untuk beristirahat nantinya..
kawah gunung tangkuban parahu
Kami kemudian berkumpul kembali untuk persiapan kunjungan kami manuju kawasan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu..

Beriringan 5 buah mobil menuju lokasi wisata ini.. dan ahirnya sampai di depan pintu gerbang Lokasi wisata ini.. membayar karcis masuk kemudian kami menuju ke bukit dimana terlihat kawa gunung.. aspal jalannya sudah lumayan..

Beberapa saat terlihat lapangan parkir yang cukup luas, namun kami terus menjuju ke atas puncak bukit..

Ternyata diatas juga ada parkiran yang cukup luas..
keluar dari mobil kami bersiap untuk berfoto2
pusat jajanan areal kawah
setelah selesai berfoto2, saya lanjutkan dengan shalat ashar karena waktunya sudah tiba..

posisi tempatnya yang tinggi menyorot jelas kearah kawah yang sangat dalam menambah indah kecantikan alam ini… seakan ingin berlama-lama menikmati udaranya yang sangat dingin..

setelah sekian lama kami menikmati suasana tersebut kamipun bermaksud untuk melanjutkan perjalanankami ke lokasi wisata selanjutnya seperti apa yang telah kami rencanakan sebelumnya..
pemandian air panas.. perjalanan berlanjut.. setelah tiba di lokasi pemandian air panasnya kami pun masuk dengan tiket masuk seharga Rp. 20.000,-

tidak menyesal ternyata sesuai dengan harganya ternyata tempatnya yang menarik artistik dan buka hingga malam hari.. seru.. kamar salinnya juga menarik dan nyaman..
setelah terkesan dengan kehangatan air panas alami d susana malam yang dingin kami pun bersiap untuk pulang kembali ke penginapan istana bunga..

ditengah perjalanan kami membeli tahu khas daerah tersebut dengan kemasan modern ‘tahu stop!’ J
mungkin konsepnya terdengar seperti milik salah satu resto waralaba..   tanpa harus turun dari kendaraan kami bisa membeli tahu khas bandung ini.. sepulang dari situ kami segera pulang ke villa..

malam kami hidupkan dengan pesta di kebun dengan berbagai masakan yang dipanggang dan sudah di beri bumbu, seperti daging, udang, sosis, ikan, tidak ketinggalan jagung bakar… sambil berkaroke
lelah dengan kegiatan seharian akhirnya kami beristirahat karena keesokan paginya harinya harus kami lanjutkan perjalanan ke kebun strawberry..

pagi hari matahari semakin tinggi jam 9 pagi.. kami segera bersiap untuk perjalanan berikutnya.. tidak jauh dari lokasi penginapan ternyata ada kebun strawberry milik salah satu klien kerja kantor kami.. beliau mempersilahkan kami untuk berkunjung.. menurut beliau hasil buah strawberry yang dipanen di kebun tersebut dikemas dan di masukkan outlet2 dari salah satu swalayan buah yang cukup ternama di Jakarta..

ternyata tempatnya yang berada di sisi sebuah bukit menjadikan tempat tersebut menarik untuk dijadikan objek foto kami.. dan ternyata ditempat tersebut juga terdapat kandang tempat memelihara rusa..

setelah kami puas dengan lokasi kebun strawberry kami bersiap dan berkemas untuk kembali ke Jakarta.. dan sebelumnya kami mampir disalah satu kebun strawberry yang didalamnya menyediakan berbagai panganan hasil kebun strawberry, seperti selai, yogurt, dan ice cream dengan berbagai macam jenis dan rasa..

demikian perjalan kami di lembang.. mungkin bisa menginspirasi anda untuk datang dan ikut menikmatinya… terimakasih…..




Perjalanan malam ke Puncak 15 Oktober 2010



Setelah seharian bekerja dan cukup penat dengan situasi  kantor yang kian hari kian sibuk.. seperti biasanya kami mulai omong2 kosong.. “bagaimana nih… udah lama nih kita gak jalan2.. kemana yah enaknya..”  pancing ku ke kawan2  departemen ku .. IT yang saat lagi pada sibuk ngutak-ngatik script ..
Ternyata pancingan ku disambut sama anak2.. “Yuk..yuk..” kata Managerku..  yang lainpun seperti mengiyakan.. dan mulai membahas.. beberapa tempat yang dirasa asik buat ngelepas penat… ternyata tujuannya semakin mengarah ke… ‘Puncak..’ Xixixi.. apalagi disambut oleh si Om Bos.. (sebutan untuk manager IT kami.) yang mulai menawarkan untuk menginap di Villa milik tantenya.. yang ujung2nya.. pasti gratis nih.. hehehe…
Beberapa hari kemudian Villa pun positif di Booked untuk hari Jumat Sabtu.. karena menurut Om Bos.. Untuk saat itu.. keluarga tantenya itu lagi gak ada acara nginep ke Puncak nih.. hmm… asik deh… Bakal Kesampean nih Jalan-jalan ke Puncak.. Asiiik..
Jumat sudah menunjukan jam 5 sore itu.. kami semakin sibuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang masih belum tuntas.. akhirnya.. selesai sudah.. kamipun keluar sebentar untuk Berbelanja sedikit keperluan untuk Cemilan malem kalo udah sampe puncak.. hehe.. tetep urusan perut lagi nih.. J
Tepat jam 8 kami pun berangkat.. sebagian menggunakan motor.. sedangkan sisanya naik Mobil Om Bos.. kami pun janjian di Sari Kuring Puncak untuk lokasi pertemuan dan peristirahatan sementara sambil menikmati hidangan makan malam di Puncak.. 

Beberapa jam kemudian kami Pengendara Motor sudah tiba terlebih dahulu di lokasi.. ternyata team yg menggunakan mobil terhambat kemacetan.. setelah beberapa jam  menunggu di Lokasi.. ternyata Restoran yang kami harap bisa jadi tempat kami untuk santap malam bersiap untuk Tutup.. 

Beberapa saat  kemudian kawan2 yang menggunakan Mobil pun tiba di lokasi pertemuan.. kamipun konvoi sambil mencari tempat makan.. yang akhirnya jatuh pilihan ke.. Restoran Padang.. hmm.. lumayanlah.. untuk melepas rasa lapar kami setelah pulang kerja dan menempuh perjalanan… Setelah kami selesai santap malam dengan berbagai menu khas masakan padang… akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke arah Puncak Pass..
Setelah kami tiba di Puncak Pass… kami pun beristrahat di sebuah warung kopi.. sambil menikmati hangatnya bandrek kopi maupun susu.. kami pun mencicipi jagung bakarnya… sambil melepas lelah dengan bersenda gurau.. kami menunggu beberapa kawan kami yang lain yang belum tiba di lokasi pertemuan kedua ini… 

Tidak terasa.. udara dingin sejuk dan suasana yang hangat tidak menampakkan bahwa saat itu waktu sudah menunjukan pukul 2.00 wib dinihari.. setelah beberapa kawan yang kami tunggu lengkap.. dan selesai menikmati indahnya perbukitan Puncak pass dengan warna warni cahaya lampu di lereng2 bukit menambah indah pemandangan malam dari lokasi pos polisi puncak pass.

Kamipun melanjutkan perjalanan kami ke arah ciloto dengan tujuan akhir kami di villa Green Hill. Setelah menempuh perjalanan akhirnya kami pun tiba di Villa.. suasana sunyi villa benar2 memberikan sensasi yang berbeda.. benar2 seperti lepas dari rutinitas.. relax.. setelah sampai di villa.. sebelum kami tidur.. kamipun membuka beberapa cemilan yang sudah kami siapkan sebelum berangkat.. sambil menikmati film komedi legendaris Warkop DKI… tidak terasa.. suara canda serta tawa menarik kita semakin pagi.. waktu menunjukan pukul 4 pagi.. kami pun satu2 tertidur..
Waktu seperti berlari.. pukul menunjukan pukul 6 pagi hari.. beberapa kawan masih menikmati kantuk yang masih belum terbalaskan.. sebagian dari kami keluar untuk sekedar berolahraga.. dan mencari sarapan pagi.. kami berkumpul di sport house perumahan.. kamipun menikmati hangat dan lezatnya semangkuk bubur ayam cianjur.. hmmm.. luar biasa.. ini kali kedua saya menikmati bubur ayam nikmat.. kali pertama saya menikmati bubur seperti ini waktu saya dan kawan2 kantor lama saya di perjalanan sejenis menikmati suasana di cibodas...
Setelah itu kami pun melanjutkan dengan berjalan sehat menyusuri komplek villa tersebut dengan kesejukan suasana.. pepohonan.. dan aktivitas pagi warga desa di sekitar komplek villa.. yang tidak pernah di temui di jakarta.. menyiram kebun sawi.. kol.. 

Kami melanjutkan dengan renang pagi di kolam komplek villa tsb.. hmmm… dingin air pertama kali kita masuk ke dalam kolam seperti ada jarum2 menusuk kulit hingga ke tulang.. dingin sekali.. tapi setelah beberapa saat di dalam kolam sudah tidak terasa lagi..

Pagi itu kami lanjutkan dengan berkunjung ke kota bunga puncak.. dengan pemandangan sangat asri.. dengan akses menuju ke lokasi yang masih sangat alami.. kiri jalan jurang dengan struktur jalan berbukit memaksa kita untuk sangat berhati2 dalam mengendarai mobil maupun motor.. tibalah kami di Kota Bunga Puncak.. Villa perumahan dengan tema arsitektur rumah beberapa negara.. little venice.. kami tiba untuk menikmati miniatur lokasi2 wisata dunia.. seperti patung singa yang mirip dengan yang ada di Singapura.. atau Big Ben dri Inggris.. ukiran tebing  wajah presiden amerika dari amerika.. dan masih banyak lagi.. 

selesai perjalanan itu kami kembali ke Villa yang sebelumnya kami makan siang di sebuah restoran chinesse food yang cukup dikenal orang jakarta karena terlihat dari pengunjungnya yang cukup banyak. Menyajikan makanan khas chinesse.. seperti bakmi goreng seafood.. tumis kangkung.. udang madu.. Fu yung hai.. dan masih banyak lagi.. dengan rasa bumbu yang sangat kuat sebagai ciri khas masakan cina.. kami pun tiba di Villa lagi untuk istrahat sejenak.. merapihkan Villa seperti sebelumnya.. dan Packing untuk siap2 kembali ke jakarta.. Demikian sekelumit cerita perjalanan malam hari di Puncak, Green Hill dan Kota bunga Puncak.. semoga menjadi inspirasi untuk perjalanan berikutnya..

Selasa, 05 Juni 2012

Masjid Atta’awun Puncak - Jawa Barat.. 23 mei 2009




Perjalanan saya kali ini ke Masjid Atta’awun Puncak.. pada sabtu 23 mei 2009

ketika libur sabtu.. pikran penat pekerjaan kator seminggu mendorong saya untuk ber-refreshing… tanpa perencanaan sebelumnya saya langsung saja berkemas untuk jalan2 saya kali ini..

setelah menyiapkan motor langsung saja saya berangkat…
selama perjalanan saya mampir beberapa kali untuk mengisi bensin dan sedikit cemilan untuk di jalan..

setelah sampai di kota bogor saya melanjutkannya ke arah tajur… sepanjang jalannya banyak sekali toko2 tas… yang memang mencirikan daerah ini sebagai salah satu daerah yang memproduksi tas2 yang secara tampilan maupun kwalitas tidak kalah dengan produksi luar maupun tas2 yang di jual di mal2 di Jakarta..

terus saya beranjak naik terus.. semakin banyak warung2 kecil sepanjang jalan yang menjajakan pernak-pernik makanan kecil yang sering di beli oleh wisatawan2 yang berkunjung ke bogor maupun puncak..

Peyem(tape singkong yang di gantung), kerupuk pasir, moci, manisan buah2an, tempe goreng, pisang sale, dan masih banyak lagi jajanan panganan2 kecil yang menggoda untuk di beli..

Halaman masjid dengan sungai buatan .. sisi depan Balkon Masjid..

Melewati itu semua kemudian saya mampir di salah satu tempat didepan sebuah gallery seorang bapak tua yang sedang melayani pembeli dengan gerobak gendongnya.. Laksa.. salah satu panganan khas kota bogor.. yang isinya terdiri dari lontong dicampur mie dan ditambahkan toge(kecambah) yang sebelumnya di masak di sebuah baki kaleng berisi air yang dipanaskan menggunakan kayu bakar…

setelah semua isi diracik.. kemudian disiram dengan tauco yang sudah diolah.. rasa togenya yang segar dan lontongnya yang mengenyangkan serta rasa tauco yang unik dan khas.. sungguh sebuah perpaduan rasa yang menarik..

Selesai mencicipi salah satu makanan khas bogor ini saya berlanjut meneruskan perjalanan saya ke atas (menuju puncak), memasuki daerah ciawi terus keatas semakin jelas udaranya terasa semakin segar dan udaranya yang dingin mulai menusuk2 kulit.. villa2 bertebaran banyak sekali di daerah ini.. saya menyusuri jalan raya puncak..

parkiran masjid Atta’awun.

Setelah 45km dari kota bogor walaupun keadaan sepanjang jalan agak macet tapi tidak untuk kendaraan roda dua.. banyak juga warga Jakarta (kendaraan ber plat nomor polisi berawalan B) yang melintas menuju arah puncak.. semakin keatas semakin banyak kebun2 the yang terhampar di bukit2 yang bertebaran di sekitar gunung mas puncak ini..

Para penggemar paralayang dan penerjun payung yang melompat dari bukit sedang beraksi diudara semakin menyemarakkan suasana puncak, sementara di sisi lain gunung mas ada sekelompok siswa smp yang sedang berjalan berkelompok menyusuri kebun teh menikmati suasana cerah pagi itu..

sesaat kemudian saya mendapatkan sebuah Masjid yang megah dengan parkiran yang cukup luas.. tanpa berpikir panjang langsung saya belokkan kendaraan saya untuk memasuki areal parkir Masjid Atta’awun.. banyak sekali disekitarnya pedagang2 yang mencari nafkah di sini..

setelah yakin kendaraan saya sudah terkunci dengan benar.. langsung saya segera menaiki tangga masjid karena posisi masjid yang berada di posisi yang tinggi..

balkon Masjid
tidak lama kemudia terdengar suara ajan berkumandang saya segera mempersiapkan diri untuk shalat zuhur.. penitipan barang dengan infak seadanya bias dimasukan dalam kotak amal..

udara yang sangat dingin dan air wudhu yang seperti air es sangat mendukung suasana.. setelah shalat ternyata hujan rintik2.. ahirnya saya menunggu hujan berhenti sambil memperhatikan bangunan masjid yang sangat menarik seolah dikonsep selain berfungsi sebagai tempat beribadah juga sebagai tempat wisata.. dengan arsitektur yang unik dengan tiang2 di sisi depan masjid selain untuk lampur tiangnya yang besar kokoh dan bentuk serta corak warnanya sangat menaik..

gerbang Masjid Atta'awun
segelas the hangat dan sepiring nasi gorerng ternyata menjadi pilihan saya ketika saya merasakan hujan turun semakin deras.. ternyata.. makanan sudah selesai namun hujan tak kunjung jua reda.. sudah ahirnya saya mencoba menunggu hujan berhenti di salah satu warung dari puluhan warung yang berjejer di sekitar lapangan parkir masjid ini..

udara dingin.. hujan deras.. membawa saya kea lam tidur… ternyata tanpa sadar saya ketiduran di kursi  warung tempat saya nge-teh..  jualan keliling seperti gemblong (kue dari ketan berbalut gula merah), kue moci, tahu sumedang yang gurih.. dan banyak lagi, yang mana beberapa kali menawarkan kepada saya seolah menyadarkan saya untuk segera bangun.. he..he.. ternyata saya kecapean dan ketiduran..

tak lama kemudian hujan semakin mereda.. namun sudah terdengar suara adzan Ashar… ternyata tanpa terasa sudah waktu Shalat Ashar.. segera saya beranjak untuk melakukan kewajiban saya.. setelah itu kembali saya duduk2 di balkon masjid menikmati pemandangan…

beberapa menit berlalu.. akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta.. saya berkemas.. merapihkan motor dan bersiap2 untuk segera pulang.. karena melihat keadaan langit saat itu sangat memungkinkan sekali hujan akan bertahan lama..
setelah membayar uang parkir yang pada saat itu satu jam pertama seharga Rp. 2.000,- jam berikutnya Rp. 1.000,- jadi total parkir saya selama 4 jam sebesar Rp. 5.000,- saya segera berlalu menuruni bukit.. terus menuju arah bogor.. tak lupa mampir sebentar di salah satu kios oleh –oleh yang terdapat banyak sekali sepanjang jalan Raya Puncak ini..
pemandangan sekitar masjid
Demikian kesan saya berkunjung ke Masjid Atta’awun kali ini mudah2an dapat menjadi referensi sebagai salah satu pilihan tempat wisata yang bias anda kunjungi bersama kawan atau keluarga…